Religi

Ramadan Ke-16: Malaikat Menaungi Jemaah dengan Sayapnya

Ramadan Ke-16: Malaikat Menaungi Jemaah dengan Sayapnya

Majelis ilmu memiliki banyak sekali keutamaan. Oleh sebab itu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya agar memperbanyak duduk di majelis-majelis ilmu.

Apalagi di bulan Ramadan 1444 Hijirah yang sangat mulia ini, seyogianya umat Islam rutin menghadiri kajian menjelang azan Maghrib, kultum tarawih, ceramah Subuh, dan kajian-kajian Islami lainnya.

Imam Muslim meriwayatkan;

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا لَا أَيْ رَبِّ قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا لَا قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ

Artinya:

Muhammad bin Hatim bin Maimun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Bahz menuturkan kepada kami. Dia berkata; Wuhaib menuturkan kepada kami. Dia berkata; Suhail menuturkan kepada kami dari ayahnya dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis zikir. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat zikir maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit” Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkata, “Maka Allah ‘Azza Wa Jalla pun bertanya kepada mereka (sedangkan Dia adalah yang paling mengetahui keadaan mereka): Dari mana kalian datang? Para malaikat itu menjawab: ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu yang ada di bumi. Mereka menyucikan-Mu (bertasbih), mengagungkan-Mu (bertakbir), mengucapkan tahlil, dan memuji-Mu (bertahmid), serta meminta (berdoa) kepada-Mu. Lalu Allah bertanya: Apa yang mereka minta kepada-Ku? Para malaikat itu menjawab: Mereka meminta kepada-Mu surga-Mu. Allah bertanya: Apakah mereka telah melihat surga-Ku? Mereka menjawab: Belum wahai Rabbku. Allah mengatakan: Lalu bagaimana lagi jika mereka benar-benar telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata: Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku? Mereka menjawab: Mereka berlindung dari neraka-Mu, wahai Rabbku. Maka Allah bertanya: Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku? Mereka menjawab: Belum, wahai Rabbku. Lalu Allah mengatakan: Lalu bagaimanakah lagi jika mereka telah melihat neraka-Ku. Mereka mengatakan: Mereka meminta ampunan kepada-Mu. Maka Allah mengatakan: Sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah berikan apa yang mereka minta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka minta untuk berlindung darinya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkata: Para malaikat itu berkata: Wahai Rabbku, di antara mereka ada si fulan, seorang hamba yang telah banyak melakukan dosa, sesungguhnya dia hanya lewat kemudian duduk bersama mereka. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengatakan: Maka Allah berfirman: Dan kepadanya juga Aku akan ampuni. Orang-orang itu adalah sebuah kaum yang teman duduk mereka tidak akan binasa” (HR. Muslim dalam Kitab Ad Dzikr Wa Ad Du’a Wa At Taubah Wa Al Istighfar Nomor 2689 | Syarh Muslim 8/284-285)

Hadis ini memberikan banyak pelajaran penting bagi kita, di antaranya adalah;

a. Menunjukkan keutamaan zikir atau majelis zikir
b. Menunjukkan keutamaan duduk bersama orang-orang saleh (berilmu)
c. Hadis ini menunjukkan disyariatkannya membuat majelis zikir yang di dalamnya mereka mengingat Allah, memuji, dan mengagungkan-Nya, menyucikan dan memohon ampunan-Nya
d. Menunjukkan keutamaan bacaan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir dibandingkan bacaan zikir selainnya
e. Banyak manfaat dan keberkahan untuk menghadiri majelis-majelis ilmu atau majelis zikir

Ilmu agama harus dipelajari walau pun untuk mendapatkannya harus menempuh jarak yang jauh dari tempat tinggal atau negerinya.

Hal ini sebagaimana yang pernah dialami oleh Nabi Musa عليه السلام yang ingin menemui Nabi Khaidir عليه السلام dan meminta darinya agar mau mengajarkannya ilmu, sebagaimana firman Allah;

قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا

“Musa Berkata kepada Khidir: Bolehkah Aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? (QS. Al Kahfi 66).

Tidak diragukan bahwa majelis ilmu adalah salah satu majelis zikrullah (mengingat Allah), dan merupakan salah satu ibadah yang agung.

Dengan zikrullah seorang hamba mendekatkan diri kepada Rabb-nya, mengisi waktunya dan memanfaatkan nafas-nafasnya.

Berikut di antara keutamaan menghadiri majelis ilmu;

1. Pahala besar bagi yang mendatangi masjid (pondok pesantren) untuk menuntut ilmu. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

من غدا إلى مسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه ، كان له كأجر حاج ، تاما حجته

“Barangsiapa yang pergi ke masjid, tidaklah diinginkannya (untuk pergi ke masjid) kecuali untuk memelajari kebaikan atau untuk mengajarkan kebaikan. Maka baginya pahala seperti orang yang melakukan haji dengan sempurna” (HR. As Suyuthi)

2. Dimudahkan jalan menuju surga. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga” (HR. Muslim No. 2699).

Di dalam hadis ini terdapat janji Allah bahwa bagi orang yang berjalan untuk menuntut ilmu syariat, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga.

Hadis ini juga berisi kabar gembira bahwa Allah akan memberikan kemudahan kepada orang-orang yang gemar menuntut ilmu agama Islam untuk memasuki surga-Nya.

Hadis terebut juga menjadi dalil dianjurkannya untuk mendatangi majelis-majelis ilmu dan Allah akan memudahkan jalannya menuju surga yang memiliki dua makna.

Pertama, Allah akan memudahkan memasuki surga bagi orang yang menuntut ilmu yang tujuannya untuk mencari wajah Allah.

Yakni untuk mendapatkan ilmu, mengambil manfaat dari ilmu syariat dan mengamalkan konsekuensinya.

Kedua, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga pada hari kiamat ketika melewati “shirath” dan dimudahkan dari berbagai ketakutan yang ada sebelum dan sesudahnya.

3. Diampuni dosanya oleh Allah. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالىَ فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى يُقَالُ لَهُمْ: قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَبُـدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ

“Tidaklah duduk suatu kaum, kemudian mereka berzikir kepada Allah تَعَالىَ dalam duduknya hingga mereka berdiri, melainkan dikatakan oleh malaikat kepada mereka: Berdirilah kalian, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan-keburukan kalian pun telah diganti dengan berbagai kebaikan” (HR. Ath Thabrani)

4. Majelis ilmu termasuk majelis zikir sebagai taman surga di dunia ini. Dari Anas, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ

“Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang. Para sahabat bertanya: Apakah taman-taman surga itu? Beliau menjawab: halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) zikir” (HR. At Tirmidzi).

5. Malaikat akan menaungi para penuntut ilmu dengan sayapnya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

و إنَّ الملائكةَ لَتضعُ أجنحتَها لطالبِ العلمِ رضًا بما يصنعُ ،

“Dan sesungguhnya para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya kepada para penuntut ilmu karena ridha atas yang telah dilakukan” (HR. Muslim).

Semua yang ada di langit dan di bumi akan memintakan ampunan bagi para penuntut ilmu. Sebagaimana hadis:

و إنَّ العالمَ لَيستغفرُ له مَن في السماواتِ و من في الأرضِ ، حتى الحيتانُ في الماءِ

“Dan seluruh apa yang ada di langit dan di bumi akan memintakan ampunan kepada seorang ahli ilmu begitu juga ikan yang ada di tengah-tengah lautan”

6. Mereka adalah pewaris para Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam;

و فضلُ العالمِ على العابدِ كفضلِ القمرِ على سائرِ الكواكبِ ، و إنَّ العلماءَ ورثةُ الأنبياءِ ، إنَّ الأنبياءَ لم يُورِّثوا دينارًا و لا درهمًا ، إنما ورَّثوا العلمَ ، فمن أخذه أخذ بحظٍّ وافرٍ

“Keutamaan orang ‘alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mau mengambilnya, sesungguhnya dia telah mengambil bagian yang sempurna” (HR. Ahmad).

7. Mereka yang hadir dalam majelis ilmu atau zikir akan mendapatkan ketenangan dan rahmat. Dari Abu Hurairah, berkata Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca kitab Allah dan saling belajar di antara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat di hadapan-Nya” (HR. Muslim No. 2699).

Dan disebutkan dalam hadis Abu Umamah dia berkata: “Disebutkan pada Rasulullah dua lelaki, salah satunya gemar beribadah dan yang satu pemilik ilmu, maka Rasulullah bersabda:

فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِى عَلَى أَدْنَاكُمْ. ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

“Keutamaan seorang pemilik ilmu dibanding orang yang gemar beribadah seperti keutamaan diriku dibanding orang yang paling rendah dari kalian. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi sampai semut dalam lubangnya, sampai ikan, mereka bershalawat (mendoakan) kebaikan bagi para pengajar manusia” (HR. At Tirmidzi No. 2685).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda;

لَا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا حَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah sekelompok orang yang berzikir kepada Allah Subhanahu Wata ‘Ala kecuali malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, ketenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan para malaikat di hadapanNya” (HR Muslim No. 2699 | HR. Abu Dawud No. 3643| HR. Tirmidzi No. 2646 | HR. Ibnu Majah No. 225).

Dengan keutamaan-keutamaan tersebut, maka tidak ada alasan bagi kaum muslimin untuk tidak hadir dalam majelis-majelis ilmu.

Selain itu, jangan sia-siakan hidup yang sangat sebentar ini. Marilah kita raih semua kemuliaan selama Ramadan ini dengan duduk di majelis-majelis-Nya. Wallahu A’lam Bish Shawab.

Tags: