Religi

Ramadan Ke-27: Sedekah Memadamkan Murka Allah

Ramadan Ke-27: Sedekah Lebih Ampuh dari Doa

Sedekah merupakan salah satu pilar ajaran Islam. Banyak keajaiban-keajaiban yang diterima mereka yang gemar bersedekah.

Salah satu keutamaan sedekah adalah lebih ampuh digunakan sebagai ikhtiar tolak balak (menghalau yang tidak baik) daripada sekedar berdoa.

Dalam hal ini, Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu sebagai sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga memilih sedekah untuk tolak balak daripada sekedar berdoa.

Dalam kisah-kisah terdahulu diceritakan bahwa suatu ketika ada orang menghadap Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu mengadukan keresahannya.

Orang tersebut hatinya terus-menerus gundah gulana merisaukan keselamatan anaknya yang sedang bepergian. Orang itu berkeluh kesah kepada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu.

“Mohoh Anda berkenan untuk mendoakan anakku. Sebab, sungguh hatiku sangat mengkhawatirkan keselamatan jiwanya,” kata orang itu penuh kekhawatiran.

Mendapati permohonan doa seperti itu, Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu sebagai pribadi yang sangat tekun beribadah —selalu shalat malam serta memohon ampunan dan bertobat kepada Allah hingga 12.000 kali tiap hari— justru tidak segera memenuhinya.

Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu menawarkan solusi lain. Yaitu sedekah yang lebih ampuh dari sekedar doanya.

“Apakah Anda mau aku tunjukkan solusi yang lebih ampuh, lebih manjur, dan lebih cepat dikabulkan Allah daripada sekedar doaku?” tanya Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu.

Orang itu pun kemudian mengiyakannya. Kemudian, Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu menyarankannya supaya bersedekah dengan niat untuk keselamatan anaknya.

Usai menghadap Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu dan mendapatkan saran agar bersedekah untuk keselamatan anak, orang itu kemudian segera melaksanakannya.

Ia bersedekah satu dirham —sekadar untuk prakiraan, satu dirham Uni Emirat Arab sama dengan Rp 3.880,00 — kepada seseorang yang kebetulan meminta-minta kepadanya, seraya berdoa:

“Ya Allah, sedekah ini adalah tebusan untuk keselamatan anakku dan apa saja yang bersamanya.”

Beberapa waktu kemudian setelah anaknya tiba di rumah dan tidak bisa membendung rasa penasaran, orang itu langsung menanyakan kabar perjalanan anaknya.

Apa saja yang dialaminya dalam perjalanan itu mengingat dirinya yang di rumah selalu was-was mengkhawatirkan keselamatannya.

Hemat cerita, si anak kemudian mengisahkan, dia telah mengalami peristiwa luar biasa. Hampir saja dia mati tenggelam di tengah lautan bersama kapal yang ditumpanginya.

Namun, di tengah kepanikan akan tenggelam dia mendengar suara yang sangat jelas di telinganya, suara itu berkata:

“Perhatikanlah, sungguh tebusan Zaid (anak itu) diterima dan ia akan mendapat pertolongan,” kisah anaknya penuh takjub.

Saat itu, datanglah beberapa sosok laki-laki berpakaian serba putih yang kemudian membawa kapal yang ditumpanginya ke daratan terdekat, sehingga selamatlah si Anak.

Seluruh orang yang bersamanya dan barang yang mereka bawa selamat di tepi lautan. Setelah istirahat secukupnya, mereka melanjutkan pelayaran hingga kembali ke rumah masing-masing dengan selamat.

Subhanallah. Demikian yang dikisahkan Muhammad bin Abdullah Al Jurdani, Al Jawahir Al Lu’lu-iyyah fi Syarhil Al Arba’inin Nawawiyyah, Mansoura, Maktabatul Iman, cetakan pertama, tahqiq: Abdullah Al Munsyawi, hal. 97).

Ternyata sedekah sungguh lebih efektif digunakan sebagai ikhtiar tolak balak atau keselamatan jiwa.

Bahkan Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu meskipun merupakan sosok yang berilmu luas, yang paling banyak meriwayatkan hadis, dan yang sangat tekun beribadah, lebih memilih sedekah untuk tolak balak daripada sekedar berdoa.

Meski begitu, tentu saja sedekah yang dilakukan harus ikhlas karena Allah semata dan tidak ingin dipuji-puji orang lain.

Sebagaimana riwayat Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda;

“Sungguh Allah adalah Dzat yang Maha Suci dari segala kekurangan dan hanya menerima hal-hal yang baik” (HR. Muslim).

Keutamaan Sedekah Berdasarkan Al Qur’an dan Hadis

1. Sedekah dan Kematian

وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya:

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang salih?” (QS. Al Munafiqun 10).

2. Sedekah dan Keutamaannya

إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan pembayarannya kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak” (QS. Al Hadid 18).

3. Langsung Diganti Allah

قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Artinya:

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba 39).

4. Sedekah Dibalas 700 Kali Lipat

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al Baqarah 261).

5. Sedekahlah Saat Lapang dan Sempit

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya:

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali Imran 134).

6. Sedekah dan Bisikan Setan

ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya:

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui” (QS. Al Baqarah 268).

7. Sedekah Pelindung Musibah

Dalam hadis riwayat Imam Al Baihaqi, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء

Artinya:

“Sedekah menutup 70 pintu keburukan” (HR. At Thabrani).

8. Sedekah dan Doa Malaikat

Dalam hadis riwayat Imam Al Bukhari, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

ما مِن يَومٍ يُصْبِحُ العِبادُ فِيهِ، إلَّا مَلَكانِ يَنْزِلانِ، فيَقولُ أحَدُهُما: اللَّهُمَّ أعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، ويقولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya:

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa; Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya. Sedangkan yang satunya lagi berdoa: Ya Allah, berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya” (HR. Bukhari).

9. Sedekah Mencegah Masuk Neraka

Dalam hadis riwayat Imam At Thabrani, Rasulullah Shalallau ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

يا عائِشةَ اسْتَتِرِي من النَّارِ و لو بِشِقِّ تمرَةٍ ، فإنها تَسُدُّ من الجائِعِ مَسَدَّها من الشبعانِ

Artinya:

“Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan” (HR. At Thabrani).

10. Sedekah dan Murka Allah

Dalam hadis riwayat Imam At Tirmidzi, Rasulullah Shalallau ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

الصدقة تطفئ غضب الرب وتدفع ميتة السوء

Artinya:

“Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek (su’ul khatimah)” (HR. Thabrani).

Demikian keutamaan sedekah sebagaimana firman-firman Allah dalam Al Qur‘an dan hadis. Semoga menjadi penguat bagi umat Islam agar terus melaksanakan sedekah sampai akhir hayatnya, aamiin. Wallahu A‘lam Bish Shawwab.

Tags: