Medis

Batu Ginjal Keluar Setelah Dibekam

Batu Ginjal Keluar Setelah Dibekam

Pasien yang mengidap batu ginjal awal mulanya tidak merasakan tanda apapun. Jika belum parah, tidak menyebabkan tanda dan gejala.

Sampai akhirnya batu tersebut bergerak di dalam ureter, pipa yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.

Pada puncak tertentu, tanda dan gejala yang dapat terjadi antara lain;

  • Nyeri yang parah pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul
  • Nyeri yang menyebar ke bagian bawah tubuh dan pangkal paha
  • Nyeri pada saat buang air kecil
  • Urin berwarna merah muda atau coklat
  • Rasa mual dan muntah
  • Sering buang air kecil
  • Demam dan menggigil saat infeksi terjadi

Alhamdulillah, setelah diterapi dengan terapi oksidan konsep hijamah, batu ginjal dapat keluar dan tidak perlu operasi. Belum lama ini datanglah seorang ustaz, peneliti tafsir Alquran dan hadis.

Beliau mengeluhkan nyeri hebat dan pada bagian perut kiri. Bahkan terasa sakit saat buang air seni.

Tidak itu saja, beliau merasakan kepayahan untuk berjalan dari tempat tidur menuju kamar kecil yang hanya berjarak lima meter.

Saat saya diminta datang ke rumahnya di Bengkong Baru Batam, ustaz hanya terbaring. Dia merasakan sakit yang hebat di sekitar perut. Sesekali ustaz itu menangis karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.

Sekitar pukul 19.40 WIB, setelah salat Isya’ saya tiba di rumahnya. Tanpa diskusi lama, ustaz minta saya menghijamah agar rasa nyerinya hilang.

Karena sakit tidak tertahankan, terpaksa saya menerapi sang ustaz dengan posisi berbaring.

Saya tempel alat hisap (kop) ke bagian titik ginjal dan pinggang. Tentu saja titik inti saya tempeli kop.

Saya minta sang ustaz agak miring posisinya agar kop bisa ditempelkan di punggung dan pinggang.

Selama 25 menit, terapi selesai. Masya Allah, timbunan oksidan yang keluar dari cawan isinya sangat banyak.

Warnanya hitam dan ada cairan putih seperti susu menggaris dalam oksidan. Usai terapi, sang ustaz merasakan enak dan lega.

Sakit nyeri yang hebat tidak terasa seperti awal mula sebelum hijamah. Bahkan beliau bisa duduk meski masih belum sempurna duduknya.

Beliau menuturkan kepada saya bahwa ketika masa remaja (SMP dan SMA) sering mengonsumsi minuman kaleng dan penambah stamina. Sehari, katanya bisa habis tiga kaleng minuman.

“Selama hampir tiga tahun saya konsumsi minuman itu. Tiga hari yang lalu, saya ke rumah sakit dan disuruh operasi. Saya tidak bersedia karena mengerikan operasi itu,” ujar sang ustaz mengisahkan pengalaman usai diterapi.

Dikatakan dokter yang memeriksa di rumah sakit, ada banyak batu ginjal yang harus dikeluarkan (operasi).

Jika tidak akan membuat nyeri yang hebat dan menyumbat air seni. Sebab kondisinya sudah cukup parah.

Lalu sang ustaz mencari rujukan dalam kitab-kitab. Beliau menemukan salah satu hadis yang intinya bahwa semua penyakit bisa sembuh jika dikeluarkan darah kotornya.

Yakin dengan hadis nabi, sang ustazpun memilih hijamah.

“Saya membaca literatur hadis bahwa bekam (hijamah) sangat dahsyat. Kalau suruh operasi mohon maaf, saya tidak berani. Sebenarnya mendengar kalimat disayat (gores) saja saya sudah merinding, tapi Bismillah saya melakukannya,” ujar sang ustaz.

Ternyata benar, setelah diterapi, ustaz merasakan reaksinya yang dahsyat. Rasa nyeri langsung hilang.

Lalu tiga hari usai diterapi, ustaz menelepon saya dan mengatakan ada benda-benda hitam yang keluar bersamaan air seninya.

Benda-benda itu keras dan kecil-kecil, jumlahnya ada delapan. Saat pertama buang air seni sakit sekali dan terasa ada yang mampet.

Namun tiba-tiba air seninya berubah merah (campur darah) dan benda-benda yang rasanya menyumbat mengikutinya.

“Saya kira mau kencing darah. Sakit pas awal mau buang air kecil. Tiba-tiba warna air seni berubah merah dan keluar semacam batu-batu. Jumlahnya cukup banyak, dia seperti pasir. Yang agak besar saya ambil dan saya cuci,” kenang ustaz.

Alhamdulillah sampai sekarang ustaz sehat dan tidak mengalami gangguan saat buang air seni.

Beliau mengatakan dengan hijamah yang baik dan benar, hasilnya sangat luar biasa, di luar akal dan pikiran kita.  

Penyebab Batu Ginjal

Pada artikel ini kita akan membahas gejala penyakit batu ginjal, penyebab, faktor risiko, jenis-jenis batu ginjal serta cara pengobatannya. Batu ginjal (renal lithiasis) merupakan gumpalan kecil dan keras yang terbentuk di dalam ginjal Anda.

Menurut dokter Dadan Harjana, batu ginjal terbentuk dari mineral dan asam garam. Batu ginjal dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pada skenario yang umum, batu ginjal terbentuk ketika urin berkonsentrasi, mineral mengkristal dan menggumpal.

Sakit batu ginjal biasanya dimulai pada sisi tubuh atau punggung, di bawah pinggul serta bergerak ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Rasa nyeri berubah seiring dengan pergerakan batu ginjal pada saluran urin.

Batu ginjal biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen. Pengobatan rasa sakit dan minum banyak air merupakan bagian dari pengobatan yang sering dibutuhkan. Bagaimanapun, pengobatan dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal pada mereka dengan peningkatan risiko.

Penyebab dan Faktor Risiko

Batu ginjal sering tidak terdefinisikan dengan satu penyebab. Beberapa faktor yang sering berkombinasi, membuat kondisi di mana seseorang rentan mengalami batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk ketika komponen urin, cairan dan berbagai mineral dan asam- hilang keseimbangan. Ketika hal ini terjadi, urin anda terdapat lebih banyak zat yang mengkristal, seperti kalsium, oxalate dan uric acid, daripada cairan.

Pada saat yang sama, pada urin Anda terdapat zat yang mengkristal dan menggumpal sehingga terbentuk batu ginjal. Hal ini membuat kondisi di mana batu ginjal lebih mungkin terbentuk.

Sedangkan faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain;

  • Memiliki seseorang dalam keluarga dengan kasus batu ginjal
  • Mereka yang berusia 40 tahun ke atas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia berapapun
  • Laki-laki lebih cenderung mengalami batu ginjal
  • Dehidrasi (kekurangan cairan)
  • Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal
  • Obesitas (kegemukan)
  • Memiliki penyakit atau operasi pada saluran pencernaan
  • Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism dan infeksi saluran urin tertentu

 Jenis-jenis Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal memiliki beberapa jenis berdasarkan sumber pembentuknya. Batu kalsium misalnya, banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium oxalate. Kadar oxalate yang tinggi dapat ditemukan pada beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat.

Hati Anda juga menghasilkan oxalate. Makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi saluran pencernaan dan beberapa kelainan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oxalate pada urin. Batu kalsium juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.

Sedangkan batu ginjal jenis batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran urin. Batu struvite dapat berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar.

Selain itu ada batu ginjal jenis batu uric acid. Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan makanan tinggi protein dan mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu dan kelainan pada jaringan penghasil darah juga dapat membuat anda cenderung mengalami batu uric acid.

Berbeda dengan batu ginjal jenis batu cystine. Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka yang memiliki kelainan secara turun-temurun yang menyebabkan ginjal menghasilkan asam amino (cystinuria) tertentu dalam jumlah banyak.

Kemudian jenis batu ginjal lainnya. Kasus batu ginjal langka lainnya juga dapat terjadi. Mengetahui jenis batu ginjal yang Anda alami dapat membantu Anda mengerti apa yang menyebabkan batu ginjal terbentuk dan dapat memberikan petunjuk apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengalami batu ginjal.

Tags: