Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah. Semuanya beredar di seluruh tubuh.
Komponen darah manusia terdiri dari empat macam; plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit (platelet/keping darah). Semua komponennya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing untuk mendukung kerja darah dalam tubuh.
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak di dalam darah. Warna darah yang merah pekat salah satunya disebabkan oleh keberadaan hemoglobin dan protein yang bertugas mengikat oksigen dalam darah.
Selain hemoglobin, dalam sel darah merah terdapat hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah dan plasma). Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya.
Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk untuk menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh. Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Selain itu mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah merah disebut hematokrit.
Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon yang terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Sel darah merah akan mengalami proses pematangan selama tujuh hari di sumsum tulang baru kemudian dilepaskan ke aliran darah.
Umumnya, masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah baru.
2. Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dalam seluruh komposisi. Meski begitu, komponen darah ini mengemban tugas sangat penting, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur yang memicu perkembangan penyakit.
Hal ini karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut. Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis.
Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
Neutrofil (50-60 persen)
Limfosit (20-40 persen)
Monosit (2-9 persen)
Eosinofil (1-4 persen)
Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.
3. Trombosit (keping darah/platelet)
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel. Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping darah.
Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan sehingga berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung.
Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
4. Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Darah di dalam tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya adalah plasma darah. Plasma darah sendiri tersusun dari air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan karbon dioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembeku (faktor koagulasi), serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan bekerja bersama trombosit sebagai faktor pembekuan (koagulasi) dalam proses pembekuan darah. Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat. Keempat komponen darah yang telah disebutkan memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan kita.
Pengambilan darah dengan teknik terapi oksidan melalui permukaan kulit sedalam 0,09 milimeter di Bengkel Manusia Indonesia
Hasil Hisapan Darah Bekam (Hijamah)
Darah hasil penelitian di laboratorium, darah yang diambil dengan teknik bekam terapi oksidan (hijama) melalui gores/sayatan banyak ditemukan bentuk-bentuk sel darah merah yang abnormal. Dari penelitian tersebut dihasilkan;
- Sel-sel berduri
- Sel-sel darah pecah
- Sel darah merah berbentuk bola
- Sel darah merah berbentuk tetesan air
- Perbedaan bentuk sel darah merah ditemukan sel-sel berbentuk seperti kawat dan buah pir
- Sel-sel target yang menunjukkan kekurangan hemoglobin dan gangguan mekanisme produksi darah
- Perbedaan ukuran sel darah merah ditemukan banyak sekali sel yang membesar melebihi ukuran sel normal
- Kekurangan hemoglobin yaitu kekurangan warna sel darah merah. Ini bisa disaksikan pada kasus penderita anemia
Analisis Penelitian
- Bentuk sel darah merah dalam darah bekam dalam semua kasus selalu abnormal dengan catatan bahwa darah tersebut diambil dari tempat goresan/sayatan sebelum diletakkan digelas bekam agar tekanan gelas tidak berpengaruh terhadap sel-sel tersebut
- Penurunan drastis jumlah sel darah putih pada darah bekam. Hal ini terjadi pada seluruh kasus karena jumlahnya hanya berkisar antara 525-950 sel per milimeter
- Penurunan kadar neutrofil dalam darah bekam (hijamah). Sebagaimana yang kita tahu bahwa neutrofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang ada di dalam tubuh manusia. Tubuh membutuhkan neutrofil untuk membantu melawan infeksi dan sekaligus melindunginya dari ancaman penyakit
- Peningkatan kadar limfosit dalam darah bekam pada seluruh kasus, di mana jumlahnya berkisar antara 52-88%. Dalam keadaan normal, kadarnya tidak boleh lebih dari 35%
- Kapasitas ikat besi total tinggi sekali berkisar antara 422-1057. Sementara dalam darah normal harus berkisar antara 250-400
- Tingginya kadar kreatinin dalam darah bekam (hijamah). Kreatinin adalah zat limbah dalam darah yang diproduksi oleh jaringan otot saat kita bergerak atau beraktivitas. Jumlah kreatinin di dalam darah diatur oleh ginjal. Itulah alasan mengapa pemeriksaan kadar kreatinin sering dilakukan sebagai salah satu cara untuk menilai fungsi ginjal