Kisah nyata jin pemakan darah. Jin pemakan darah yang menyerah setelah dibacakan surat Al Fatihah berulang-ulang mengawali kisah ini.
Awalnya puluhan jin pembunuh ini bersemayam di dalam tubuh Iwan. Hampir sepuluh tahun (2007-2017) dirinya tidak merasakan apa-apa.
Namun, dalam dua tahun terakhir (2016-2017), Iwan sering merasakan keanehan yang tidak pasti. Dia sering merasakan sakit di dekat bagian ulu hatinya.
Saluran empedu juga tiba-tiba mengeras seperti ada bebatuan. Jika diperiksakan ke dokter, hasilnya tidak ada gangguan medis.
Uniknya lagi, HB darah Iwan selalu menurun di bawah kondisi normal. Ketika HB darah turun, dia sering dilarikan ke rumah sakit untuk transfusi darah.
Begitu kondisinya berulangkali. Walau begitu, Iwan tetap sabar, dia yakin pasti ada jalan keluarnya.
Dalam medis, Hemoglobin (HB) adalah suatu bentuk protein yang terdapat dalam sel darah merah.
Ini adalah komponen pigmen yang memiliki kandungan yang kaya akan zat besi.
Fungsi utama hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen yang kita hirup dan sebagai sarana transportasi ke berbagai bagian tubuh.
Dia tidak habis pikir, penyakit apa yang sedang menjangkitinya. Sebab analisis dokter tidak pernah ditemukan penyebab HB darahnya yang selalu menurun drastis.
Saat kondisinya tidak sehat, dirinya selalu merasa ketakutan. Ada rasa khawatir yang berlebihan.
“Saya merasa takut dan was-was kalau bertemu orang. Saya tidak tahu mengapa bisa seperti ini,” ujar Iwan pertengahan bulan April 2018 lalu.
Lantas bagaimana dia bisa sembuh dari penyakit aneh yang dideritanya itu? Jawabannya sederhana, Iwan sembuh karena dibekam dan di-ruq’yah.
Kakak kandungnya, Sarah memiliki seorang sahabat sekolah yang diberikan Allah kemampuan spiritual. Hanya saja, nyaris selama 23 tahun tidak pernah berjumpa.
Kalau komunikasi dengan sahabatnya, Sarah menggunakan layanan pesan singkat (SMS) atau What’sApp (WA).
Kebetulan sahabat Sarah ini pulang ke tanah kelahirannya. Setelah 23 tahun tidak jumpa, Sarah akhirnya bersilaturahmi dengan sahabatnya itu.
Menurut pengakuan Sarah, saat awal komunikasi dengan sahabatnya itu dirinya juga merasa ketakutan (ngeri).
Bahkan saat telepon, keringat dingin banyak keluar dari tubuhnya. Sahabatnya bilang saat itu, ada “sesuatu” yang sangat tidak beres, gangguan jin.
Akhirnya Sarah datang ke rumah sahabatnya itu. Antara takut, khawatir, dan was-was saat ingin berjumpa dengan sahabatnya.
Sarah terus memaksa dan melawan rasa takut itu. Setelah berjumpa, rasa takut semakin menjadi. Untuk menghilangkan rasa itu, sahabatnya menawarkan ruq’yah.
Benar tidak lama kemudian Sarah di-ruq’yah. Selama lima menit proses, ada sesuatu yang keluar dari tubuh Sarah.
Tiba-tiba Sarah terbatuk-batuk dan muntah. Menurut pengakuan Sarah, setelah itu rasanya plong dan rasa takutnya hilang begitu saja.
“Tadinya mau jumpa sahabat saya ini ada rasa ngeri banget, enggak tahu takut sekali. Aneh rasanya. Pas sampai di rumahnya langsung di-ruq’yah, Alhamdulillah jadi normal,” jelas Sarah mengenang kisah pertama kali di-ruq’yah.
Setelah merasa sehat, Sarah meminta izin pulang. Lantas dia bercerita kepada keluarganya.
Keesokan harinya, adik kandungnya, Iwan kambuh sakitnya. Dia kemudian menelepon dan konsultasi dengan sahabatnya itu.
Dia meminta agar Iwan diobati dengan cara ruq’yah. Habis salat Isya’ Sarah dan keluarganya silaturahmi ke rumah sahabatnya itu.
Iwan, adiknya yang sedang kambuh dan dipapah berjalan memasuki rumah. Tidak lama kemudian, dua adik Sarah, yakni Iwan dan Jamal dibekam terlebih dulu.
Selama proses 15 menit, keduanya baik-baik saja. Lalu dilanjutkan dengan ruq’yah.
Saat di-ruq’yah, tiba-tiba Iwan meronta-ronta dan tubuhnya bergerak menyerupai gerakan ular.
Saking kerasnya teriak, banyak tetangga yang datang karena rasa penasaran.
Setelah tahu sedang mengobati Iwan, para tetangga hanya sebentar melihat dan pulang ke rumah masing-masing.
Ruq’yah selama 10 menit ini sangat berarti bagi Iwan. Bagian perut dan sekitar ulu hati yang keras tiba-tiba lunak dan tidak kaku lagi.
Saat di-ruq’yah, Iwan tidak sadarkan diri. Teriakan-teriakan aneh keluar dari mulutnya.
Itulah jin-jin yang bersemayam di tubuh Iwan. Bahkan ada perlawanan hebat saat jin hendak dikeluarkan.
Alhamdulillah atas izin dan pertolongan Allah, jin-jin di tubuh Iwan berhasil disyahadatkan.
Dirasa sudah baik, Sarah, Iwan dan keluarganya pamit pulang. Besok sorenya, kakak kandungnya meminta Sarah menghubungi sahabatnya lagi.
Sebab saat ke rumah sahabatnya, kakak kandungnya tidak ikut serta. Dia hanya mendengar cerita yang dituturkan keluarganya itu.
Akhirnya sahabatnya itu diminta datang ke rumah Sarah setelah Ashar.
Setibanya di rumah Sarah, seluruh keluarganya dikumpulkan dalam sebuah ruang tamu. Cheryl, kakaknya yang penasaran meminta di-ruq’yah, berikut adik-adiknya.
Termasuk Iwan, dia juga diruq’yah lagi untuk menuntaskan gangguan sihirnya.
Ada lima orang yang di-ruq’yah saat bersamaan. Cheryl dan Iwan yang paling bereaksi hebat.
Banyak tetangga yang datang ke rumah Sarah karena penasaran mendengar suara-suara teriakan hebat.
Selama 20 menit, ruq’yah selesai. Jin-jin yang hinggap di tubuh Iwan dan Cheryl menyerah.
Dalam video yang direkam Sarah, jin-jin yang ada di dalam tubuh Iwan ini disuruh penyihir untuk membunuhnya.
Jadi Iwan dikirimi banyak jin agar sakit-sakitan. Dari pengakuan jin-jin yang di-ruq’yah dan sudah disyahadatkan, jin dalam tubuh Iwan diberi makan darah.
Ketika jin-jin dalam tubuh Iwan ditanya diberikan persembahan apa? Para jin menjawab:
“Saya diberikan darah yang lezat. Darah anak ini yang setiap hari kami santap,” ujar jin-jin yang ada dalam tubuh Iwan.
Para jin mengaku berasal dari Gunung Merapi yang usianya mencapai 100 ribu tahun.
Saat sahabat Sarah bertanya mengapa para jin merasuki tubuh Iwan, para jin tidak mau mengakui siapa yang menyuruhnya.
Hanya saja para jin menjawab: “Saya (jin) disuruh membunuh karena sakit hati”.
Setelah berdialog dengan para jin yang bersemayam di tubuh Iwan, rupanya jin ini memakan sel-sel darah merah milik Iwan. Tentu saja HB darah Iwan selalu turun dengan tidak pasti.
Dokter yang menangani Iwan saat itu dibuat keheranan mengapa HB darah Iwan selalu turun tanpa sebab yang pasti.
Alhamdulillah, terjawab sudah bahwa keluhan Iwan selama ini tidak mampu didiagnosis oleh medis.
Ternyata penyebab sakit Iwan bukan karena medis, melainkan non medis.
Setelah di-ruq’yah beberapa kali. Kondisi Iwan berangsur-angsur baik dan sehat sampai saat ini.
Keluhan-keluhan dan penyakit Iwan yang aneh ini bisa sembuh atas pertolongan Allah dan petunjuk Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Dengan hijamah (bekam) dan ruq’yah, menuntaskan seluruh pertanyaan logika yang memusingkan selama ini.