Sihir takhyil adalah sesuatu ilusi yang mengelabui pandangan. Mata yang terkena pengaruh atau ilusi merasakan seolah-olah atau terbayang-bayang.
Ada beberapa indikasi sihir takhyil. Yakni seseorang melihat sesuatu yang diam terlihat bergerak atau sebaliknya. Atau melihat sesuatu yang besar tampak kecil atau sebaliknya.
Bisa juga seseorang melihat segala sesuatu tidak seperti yang sebenarnya, misalnya dia melihat tali/tongkat/tasbih menjadi ular bergerak.
Sihir sejenis ini pernah dialami oleh Nabi Musa 'Alaihis Salam dan Nabi Harun 'Alaihis Salam ketika menghadapi para tukang sihir Raja Fir’aun.
Allah Azza Wa Jalla berfirman dalam surat Al A'raf ayat 115-122;
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ نَّكُوْنَ نَحْنُ الْمُلْقِيْنَ (١١٥) قَالَ اَلْقُوْاۚ فَلَمَّآ اَلْقَوْا سَحَرُوْٓا اَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوْهُمْ وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ (١١٦) وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَلْقِ عَصَاكَۚ فَاِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَۚ (١١٧) فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۚ (١١٨) فَغُلِبُوْا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوْا صٰغِرِيْنَۚ (١١٩) وَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَۙ (١٢٠) قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ (١٢١) رَبِّ مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ (١٢٢)
Artinya:
Ahli-ahli sihir berkata: Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan? (115), Musa menjawab: Lemparkanlah lebih dahulu! Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mereka mendatangkan sihir yang besar atau menakjubkan (116), Dan Kami wahyukan kepada Musa: Lemparkanlah tongkatmu! Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan (117), Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan (118), Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina (119), Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud (120), Mereka berkata: Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121), yaitu Tuhannya Musa dan Harun (122)
Demikian juga Allah jelaskan di surat Thaha ayat 65-66;
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ نَّكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَلْقٰى (٦٥) قَالَ بَلْ اَلْقُوْاۚ فَاِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ اِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ اَنَّهَا تَسْعٰى (٦٦)
Artinya:
Mereka berkata: Wahai Musa! Apakah engkau yang melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkan (65), Dia (Musa) berkata: Silakan kamu melemparkan! Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat karena sihir mereka (66)
Tanda-tanda
Hal-hal yang sebenarnya dibalikkan (dengan sihir) sehingga seseorang melihat sesuatu yang sangat kecil manjadi besar atau sebaliknya
Sesuatu yang diam terlihat bergerak-gerak dan sesuatu yang bergerak terlihat diam, sebagaimana yang diceritakan pada ayat di atas
Cara Sihir Takhyil
Seorang penyihir mula-mula menghadirkan sesuatu yang telah diketahui oleh khayalak. Kemudian tukang sihir membacakan mantra-mantra untuk meminta pertolongan kepada jin atau setan-setan yang telah tunduk kepadanya
Sehingga khayalak melihat hal itu bukan sebagaimana bentuk aslinya. Para penyihir itu dikenal orang-orang yang lihai membuat orang terbayang-bayang. Saat ini sihir sejenis ini seperti yang dilakukan pada sebuah atraksi sirkus atau sulap