Testimoni

Setelah Bekam, Saya Sehat dan Istriku Hamil

Setelah Bekam, Saya Sehat dan Istriku Hamil

Terasa asing mendengar kata mandul (kemandulan) lalu dengan diterapi oksidan (hijamah) akhirnya memiliki keturunan. Begitulah kenyataannya, setelah diterapi oksidan saya dan keluarga memiliki keturunan.

Sulit dinalar, tetapi dengan wasilah (jalan) terapi hijamah kami memiliki keturunan sehingga keyakinan tentang mandul sirna sudah. Saya dikenalkan oleh sahabat saya yang profesinya imam masjid.

Kebetulan masjid yang dikelola sahabat saya lokasinya di Bengkong Baru dan masjid saya di Bengkong Swadebi.

Jaraknya kira-kira 2 (dua) kilometer. Sahabat saya itu sering diterapi oksidan (hijamah) dan rutin terapi setiap bulan. Katanya, setelah terapi memang hasilnya di luar dugaan.

Jadi begini, dua hari menjelang Idhul Fitri saya merasakan banyak keluhan di badan. Sering meriang, letih, lesu, dan tidak pernah merasa nyaman.

Beberapa obat sudah saya minum, hasilnya juga tidak seperti yang saya inginkan. Masih sama keluhannya dan dosis obat yang diberikan terus meningkat. Tentu saja, bagi saya hal ini sangat mengkhawatirkan.

Pikir-pikir, daripada minum obat, saya putuskan untuk mencoba. Apa salahnya juga tho? Keyakinan saya diterapi dululah, perkara hasil itu urusan belakangan.

Benar, habis Isya saya diterapi di masjid. Selama terapi saya diskusi panjang lebar tentang hijamah itu sendiri. Batin saya, kayaknya ini cocok dan masuk dalam pemikiran saya.

Kebetulan selama proses terapi berlangsung istri saya menemani. Eh tidak tahunya, istri saya juga kepingin juga. Tadinya sih saya saja yang mau terapi.

Pas ditanya ada keluhan apa, istri saya bilang tidak ada keluhan. Niatnya ingin dapat pahala dan punya anak. Mas yang menerapi langsung menyahut, Insya Allah bisa untuk kesuburan dan mengobati kemandulan.

“Allah dan rasulullah menjamin metode ini. Insya Allah hasilnya sesuai dengan niat yang diikhlaskan tadi,” katanya waktu itu meyakinkan kami berdua.

Kami pun manggut-manggut mendengarkan penjelasannya. Sekitar 15 menit proses terapinya selesai. Usai terapi, yang langsung terasa adalah mata karena rasanya terang dan ringan.

Saat itu saya sedang influenza, Alhamdulillah seketika itu langsung hilang. Setelah terapi dua hari menjelang Idhul Fitri, kami tidak pernah kontak lagi sama mas yang menerapi itu.

Dua hari setelah terapi keluhan yang selama ini dirasakan benar-benar hilang total. Istri saya juga mengatakan hal yang sama, badan jadi enak dan tidak selalu minta pijit setiap malamnya menjelang tidur.

Sebulan setelah terapi, saya diberitahu sama istri kalau dianya telat datang bulan. Terus dia pingin yang aneh-aneh gitu. Saya yakin pasti ini pasti ‘ngidham’.

Nah untuk memastikan itu, sorenya saya ke bidan dan tes kehamilan. Alhamdulillah ternyata istri saya dinyatakan hamil. Awalnya saya setengah tidak percaya.

Jujur kami sudah mengikuti serangkaian terapi agar bisa segera hamil. Maklumlah, karena hampir 3,5 tahun kami menanti datangnya si jabang bayi dengan beragam metode terapi.

Lucunya setelah hijamah setahun kemudian, saya tidak pernah mengalami keluhan sakit. Setelah bayi saya lahir tiga bulan,  keluhan meriang, letih, lesu, dan tidak pernah merasakan kenyamanan muncul lagi.

Saya coba menghubungi mas yang menerapi itu. Sore harinya dia datang ke rumah. Saat masuk rumah, dia kaget karena melihat ada tempat ayunan bayi.

Dia tanya sama saya ini alat (ayunan) punya siapa? Saya bilang ya untuk anak saya. Dia senyum-senyum dan bilang kok tidak memberi kabar kalau sudah punya momongan.

Saya bilang sebenarnya mau memberi kabar, cuma waktu masnya ditelepon sering tidak diangkat. Lalu masnya bilang, ya mbok sms atau kirim email, katanya sambil tertawa.

Habis itu, saya pun diterapi lagi sekitar 25 menit. Alhamdulillah langsung hilang rasa yang tidak nyaman itu. Intinya setelah dihijamah meriang, letih, lesu, dan tidak pernah nyaman itu spontan hilang permanen.

Oleh karena itu, supaya saya tetap sehat, mau tidak mau saya merutinkan terapi oksidan setiap bulan dua kali.

Alhamdulillah hasilnya ya memang luar biasa. Kesimpulannya, awalnya saya mencoba terapi untuk kesembuhan diri saya pribadi.

Ternyata istri saya ikut juga diterapi. Ini mengisyaratkan bahwasanya ketika sesuatu yang diniatkan karena Allah hasilnya di luar nalar kita. Bagi saya ini adalah pengalaman dan sekaligus ilmu yang luar biasa.

Bagi pembaca yang tertarik dan ingin mencoba terapi, silakan menghubungi masnya itu sebab dia sangat paham dengan tata cara perobatan dan mekanismenya jelas.

Saya di sini tak pandai cerita, hanya saja mencoba untuk menyampaikan bahwasannya semua selalu ada jalannya.  Selamat mencoba, semoga hasilnya luar biasa.

Tags: