Alhamdulillah. Tidak terasa bulan suci Ramadan sudah menghampiri umat Islam. Saat ini kita sudah berada dan sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan 1442 Hijriah.
Beruntunglah umat muslim yang diberikan kesempatan mengikuti peribadatan Ramadan tahun 2021 ini meski dalam kondisi pandemi Covid-19.
Berpuasa bukan hanya sekedar bangun pagi sebelum Subuh untuk sahur kemudian menahan lapar dan dahaga sampai Maghrib tiba. Umat Islam di seluruh dunia merayakan Ramadan dengan puasa (shaum).
Perayaan tahunan ini dihormati sebagai salah satu dari rukun Islam ketiga dan dilakukan selama 29 atau 30 hari tanpa jeda.
Ramadan dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar ramaḍ. Artinya panas yang membakar atau menghanguskan atau mengeringkan.
Puasa dalam keyakinan Islam hukumnya adalah diwajibkan (fardhu) bagi yang sudah dewasa (baligh). Kecuali umat Islam berhalangan karena sakit, dalam perjalanan (shafar), hamil, menyusui, atau alasan uzur lainnya.
Selama berpuasa dari pagi hingga petang, umat Islam dilarang makan, minum, atau berbuat sesuatu yang bisa membatalkan puasanya. Kita juga diperintahkan meninggalkan perbuatan dosa supaya pahala puasanya sempurna.
Berkata-kata kotor/keji (rafats dan fusuq), menghina, memfitnah, mengutuk, berbohong, dan perbuatan tercela lainnya harus ditinggalkan. Jika pernah mengerjakan dosa, wajib meminta maaf dan bertaubat.
Selanjutnya mengiringi kesehariannya dengan memperbanyak salat, zikir, tadarus Al Quran, sedekah, atau ibadah selainnya. Mengapa Allah memerintahkan umat Islam berpuasa?
Sangat jelas, dalam surat Al Baqarah 183 disebutkan “la allakum tattaqun” (artinya: agar kamu bertakwa). Sehingga bisa dikatakan bahwa tujuan menjalankan puasa agar orang yang berpuasa menjadi bertakwa.
Oleh karena itu, ada jalan yang harus ditempuh bagi yang berpuasa supaya tujuannya tercapai. Kata takwa meliputi seluruh kebajikan. Puasa yang dilakukan bermuara kepada perubahan jasmani dan ruhani yang lebih baik.
Dengan demikian jika umat Islam mengatakan ‘takwa’ maka segala macam kebaikan pasti ada di dalamnya. Sebab takwa merupakan istilah yang digunakan Al Quran untuk menggambarkan himpunan dari segala macam kebaikan.
Maka dari itu, jika Allah menegaskan dalam Al Quran dengan kalimat “diwajibkan kepada kamu berpuasa supaya kamu bertakwa” maksudnya supaya terhimpun dalam diri umat Islam segala macam kebajikan.
Jadi sangat jelas bahwasanya puasa tidak hanya menahan diri untuk tidak makan dan minum setelah Subuh hingga Maghrib tiba. Pada bulan Ramadan ini, seluruh pintu-pintu surga terbuka sehingga umat Islam.
Tidak perlu mengetuk pintunya dan kita bisa langsung memasukinya jika puasa Ramadan dilakukan dengan sempurna. Sedangkan pintu-pintu neraka ditutup dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang jahat (keji).
Jika pintu surga sudah terbuka dan umat Islam tidak bisa masuk maka rugilah dirinya. Begitu juga pintu neraka ditutup namun diketuk, maka rugilah dia.
Momentum Ramadan 1442 H / 2021 M merupakan madrasah kehidupan menuju alam keabadian. Pertempuran melawan nafsu-nafsu dan pikiran jahat yang ada dalam diri umat Islam dipertaruhkan.
Tahun-tahun lalu, umat Islam juga sudah menjalankan puasa Ramadan. Namun apakah Ramadan yang sudah dilewati dari masa ke masa membawa dampak pencerahan dan perubahan...?!
Hanya diri kita sendiri yang bisa menilai dan mengukurnya. Jika Ramadan sebelumnya tidak maksimal, mencari kesempurnaan dalam peribadatan, Ramadan tahun ini adalah penebusnya. Jangan lewatkan kesempatan Ramadan tahun ini.
Mengerjakan amal yang baik, berbobot, ‘harganya’ murah adalah saat yang tepat untuk sekarang ini. Marhaban Ya Ramadan, Marhaban Kebajikan, Rahmat, dan Ampunan. Selamat beramadan 1442 H.