Testimoni

Benjolan di Payudara Hilang Setelah Dibekam

Benjolan di Payudara Hilang Setelah Dibekam

Awalnya saya kaget dan syok ketika hasil uji laboratorium mamografi dan pap smear menunjukan beberapa benjolan di payudara. Sempat putus asa dan terasa hambar hidup ini ketika dokter menyarankan saya dioperasi sebelum benjolan semakin banyak.

Apalagi usia saya waktu itu masih 22 tahun. Saya mencari literatur tentang benjolan di payudara. Memang ketika masih jinak dimungkinkan untuk segera diobati biar tidak berkembang biak. Alhasil sudah banyak herbal saya konsumsi, namun tidak ada perubahan.

Hampir tiga bulan saya diam dan tidak percaya diri dengan apa yang dialami. Kebetulan waktu saya di kantin kampus bertemu teman sekelas. Dia bercerita bahwa ia memiliki kenalan ahli bekam (terapi oksidan).

Teman saya ini menceritakan setelah dibekam badan terasa ringan, nyaman, dan tidak ada gangguan lagi di badannya. Cuma waktu diceritakan seperti itu masih bingung, bagaimana bisa dan logikanya seperti apa kok disedot darahnya bisa sehat.

Waktu itu saya hanya dengarin saja dia cerita meski dalam hati saya timbul tanda tanya. Tidak panjang lebar, teman saya itu memberikan nomor ponsel terapisnya. Sampai rumah sore hari, saya masih bertanya-tanya dan memikirkan cerita teman saya tadi.

Habis solat Maghrib, saya mencoba mengontak terapis itu. Pertama saya telepon sampai tiga kali namun tidak ada jawaban. Ternyata pukul 21.00 WIB, terapisnya baru balas dengan mengirimkan sms yang pesannya seperti ini: “Maaf dari Mas/Mbak siapa dan di mana? Apa yang bisa saya bantu untuk Anda?”

Awalnya saya mau sms dan memperkenalkan diri, karena saya pikir kalau kirim sms kesannya tidak puas untuk meminta penjelasannya cara, teknik, dan logika pengobatan itu. Begitu terima sms, saya langsung telepon beliaunya dan nyambung.

Dalam percakapan saya ceritakan bahwa setelah uji laboratorium dan pap smear hasilnya tidak menyenangkan. Lalu saya bertanya jika diterapi apakah ada jaminannya sembuh? Beliau lantas meyakinkan bahwa Allah dan Rasul-Nya yang menjamin kesembuhannya.

Beliau juga menyampaikan hadis-hadis tentang pengobatan itu. Di sinilah keyakinan saya muncul dan rasanya ada semacam energi yang mendorong saya untuk segera berobat. Karena sudah agak malam, saya putuskan untuk janjian bertemu esok di rumah saya.

Benar, besoknya beliau datang ke rumah. Di rumah ada ibu dan adik saya. Di rumah beliau menyampaikan metode dan tekniknya. Alhamdulillah saya, ibu, dan adik semakin yakin. Satu lagi yang mengesankan adalah dicoba dulu, hasil serahkan kepada Allah. Begitu anjurannya.

Kebetulan ibu saya juga sering sakit pinggang dan adik saya memiliki astma yang sudah parah. Akhirnya hari itu juga kami bertiga diterapi. Setiap orang diterapi sekitar 15-20 menit. Setelah terapi saya langsung merasakan enak badan dan plong.

Ibu saya bilang enak dan ringan badannya. Begitu juga adik saya merasa plong dan sesaknya berangsur-angsur membaik. Saya sendiri merasakan ada sesuatu yang seakan-akan dicabut dari dalam badan saya. Usai terapi, beliaunya pulang.

Tiga hari kemudian beliau sms dan mempertanyakan perkembangan usai terapi. Kami katakan ada perubahan yang signifikan. Ibu saya yang biasanya konsumsi obat sakit pinggang, kini tidak perlu minum lagi.

Adik saya yang biasanya kalau astmanya kambuh selepas Maghrib sudah tidak ada lagi. Walau kadang kambuh, tapi tidak sesering setelah diterapi. Demikian juga dengan saya. Saya merasakan benjolan-benjolan di payudara yang keras, rasanya mulai melunak. Bahkan rasanya berubah mengecil.

Jadi dalam sebulan, setiap minggu kami diterapi. Ibu dan adik saya merasa cocok karena tidak perlu minum obat atau dimasukan obat. Hasilnya langsung terasa. Saya sendiri merasakan ada perubahan yang luar biasa.

Alhamdulillah selama rutin diterapi, benjolan-benjolan di payudara itu hilang total. Padahal kalau harus operasi, saya belum berani. Sampai saat ini saya melakukan terapi sebulan dua kali untuk menjaga kesehatan saya ini.

Terima kasih ya Allah atas rahmat dan pertolongan-Mu. Terima kasih juga Pak Candra, karena melalui bapak kami sekeluarga sehat. Inilah kisah dan pengalaman saya setelah terapi, semoga menjadi inspirasi bagi pembaca semuanya.

Tags: